Jumat, 19 Maret 2010

Surprises in Fantasy

Pada suatu haru saat kudapati diri ku sedang duduk terpaku, aku melihat ada sesosok pria yang yah.... boleh dibilang tampan. Sekejap ketika dia lewat di depan rumah dan mata ku tak berkedip sedikit pun, sejenak dalam hati bertanya ada apakah gerangan yang membuat pikiran ku jadi berputar. Lama aku berfikir, tanpa sadar pria itu datang menghampiri ku dan bertanya. Namun aku masih saja asik dalam lamunan. Ketika pria itu mengguncang-ngguncang tubuh ku dan kemudian berusaha menyadarkan ku bahwa disana ada dirinya.. barulah aku tersentak kaget .
Ketika ku liat wajahnya begitu dekatnya. Huhhhhh ... rasanya seperti ketika berada di ruangan yang penuh dengan cahaya yang kemerlapan, dan di penuhi oleh kilauan matahari. Subhanallah sungguh indahnya ... dia menyapa ku dan lagi-lagi matanya membuat aku tak bisa menahan rasa ingin meloncat seperti mendapat hadiah undian . mungkin sebagian menganggap itu hal biasa tapi sungguh tak tau mengapa bagi ku saat itu adalah luar biasa.
Beberapa saat kami berkenalan dan baru aku tahu ternyata dia tetangga baru yang tinggal di sebelah rumah persis. Obrolan yang cukup singkat namun tanpa sadar itu cukup berkesan buat ku. Karna dari situlah kami berdua mulai saling akrab dan mengenal satu sama lain. Awalnya aku menolak mengatakan itu hal yang paling luar biasa yang ku alami dalam hidup, tapi lama-lama aku pun bingung sendiri bagai mana menyangkalnya. Malam setelah perkenalan itu membuat aku selalu terbayang-bayang akan wajahnya. Rasanya memori di otak suadah termakan oleh Virusnya.
2 tahun berlalu berjalan begitu cepat.. tanpa sadar hari-hari selalu ku lalui dengannya. Yah.. kami adalah seorang sahabat. Ya mungkin selama ini dia hanya mengangap ku sahabat dan tidak lebih. Bagi ku amatlah senang mengenalnya. Dia mengajarkan ku banyak hal. Membuat ku tertawa membantu melupakan sejenak kesedihan, membuat ku menangis saat dia tanpa sengaja membaca diary ku yang memalukan, yah.. begitulah kami.
Tiada hari yang tidak kita lakukan bersama .. aku bahagia mempunyai sahabat seperti dia. Saat aku membutuhkannya dia akan selalu siap membantuku begitu pula sebaliknya. Tetapi pada akhirnya aku juga tetap harus menerima jikalau ada pertemuan pasti ada perpisahan. Ketika kami sama-sama duduk di bangku 3 dia pergi kembali bersama orang tuanya. Aku tahu itu sulit .. berpisah dengan teman karib. Apa lagi dialah satu-satunya teman ku bercerita, bersenda gurau, tempat ku berkeluh kesah, dan sebagainya.
Hatiku sedih karna aku sadar aku tidak akan pernah tahu kapan iya kembali, walaupun dia berjanji akan mencari ku kelak. Sejak kepergiannya tidak pernah ada kabar satu pun. Tidak ada yang pernah tau dima dia sekarang. Jangan kan untuk telfon, untuk berkirim surat pun aku tak tahu alamatnya, aku mencarinya di berbagai situs pertemanan di dunia maya pun tak ada, henfonnya pun tak lagi bisa di hubungi. Memang waktu itu dia bilang kalau tempat tinggalnya nanti adalah plosok terpencil karena ayahnya ditugaskan di sana sebagai dokter relawan. Diamana pun ia berada sekarang aku hanya berdo’a agar ia selalu sehat. Dan sampai saat ini aku selalu berharap dia tidak akan pernah lupa akan janjinya untuk kembali. Yahh dia bagai siluman .. datang dan pergi begitu saja.. 

AKU INGIN KEMBALI..

AKU INGIN KEMBALI..
sepi...
Di sini aku menanti..
Kepingan hatiku kan kembali
Membawa segudang rindu yang kau bawa pergi
Tak akan ada yang bisa sepertimu
Yang mampu menawarkan tawa
Dalam ratap ataupun bahagia...
Walau itu barang sekejap..

Masihkan cinta itu ada
Cinta terindah seperti sedia kala
sungguh...jiwaku rapuh tanpa hadirmu
andai kesempatan itu masih ada
Kan kuraih..ku sambut..
tapi tak kan mungkin lagi kulepaskan
jiwa ini gersang..haus..
Dahaga akan belai kasihmu
Binar terindah matamu
mampu menawarkan cahaya terang bagai pelita
Yang mampu menyinari kelamnya jiwaku
Dan satu pesan yang ingin kusampaikan
" kembalilah.. cinta ini masih ada untukmu.."
Beri aku waktu
tuk bisa obati lukamu
maafkan aku..
Karena aku ingin kembali padamu..

WAKTU

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.


Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.

Kamis, 18 Maret 2010

Masa Depan Lebih Baik :)

Waktu demi waktu terlah berlalu tanpa sadari aku telah melaui banyak hal yang tak bisa lagi terulang. Saat aku sadar semuanya sudah terlambat. Waktu yang tersisa hanya percuma hanya untuk menyesal saja. Tetapi aku sadar menyesali itu tiada guna. Aku harus terus maju untuk memulai hidup yang baru. Hidup dimana aku tidak boleh membuang waktu dengan percuma dan sia-sia belaka. Sejak hari itu aku mulai menata hidup ku satu-persatu. Tiada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baru jika kita menginginkannya. Tentunya untuk suatu hal yang lebih baik.
1 tahun berlalu sejak aku lulus dari sekolah menengah pertama. Awalnya aku begitu teramat tidak terima di sekolahkan di MAN1 yk menurut ku itu adalah sebuah momok yang mengerikan. Tapi apa boleh buat itu semua buah dari perlakuan ku selama ini. Selama ini aku selalu membuang waktu belajar dengan percuma. Sibuk dengan segala hal yang tidak berarti.
Beberapa bulan berlalu yahh.. cukuplah nyaman ternyata .. hati ku sedikit demi sedikit mulai bisa menerima apa yang ada toh ini juga keinginan orang tua yang bukan tidak mungkin suatu saat akan menjadi berkah bagi ku. Yah banyak lah pengalaman yang bisa ku ambil. Terutama untuk hidup sederhana, beribadah 5 waktu, berteman dengan orang sebanyak mungkin.
Ternyata sekolah disini cukup menyenangkan... aku menemukan arti kebahagiaan disini. Teman-teman yang baik, yahh walau nilai-nilai ku kurang begitu memuas kan tapi aku punya semboyan yang selalu membuat ku selalu terpacu ingin terus menjadi yang terbaik. Hari esok haruslah lebih baik dari kemarin dan bsok harus lebih baik dari hari ini .,